MENYUSUN RANCANGAN PROPOSAL PENELITIAN
Thursday, August 27, 2015
Add Comment
TUGAS II
MENYUSUN RANCANGAN
PROPOSAL PENELITIAN
EFEKTIFITAS
METODE OUTBOAND TRAINING DALAM PENGEMBANGAN BAHASA ARAB DI MA RAUDHATUL ULUM
SAKATIGA SUMATERA SELATAN
BAB I
PENDAHULUN
A. Latar Belakang
Outbound merupakan
kegiatan bermain bagi anak di alam terbuka yang dapat mendukung tiga jenis main
(sensori, simbolik, dan pembangunan) dan dapat mengembangakan keterampilan
sosial serta mengasah kecerdasan majemuk anak. Outbound ini penggunaannya
dinilai memberikan konstribusi positif terhadap kesuksesan belajar. Awalnya
outbound ini dilakukan oleh orang Yunani kuno dan secara sistematis pendidikan
melalui outbound dimulai di Inggris dengan membangun pendidikan berdasarkan
petualangan (adventured based education) yang kemudian outbound ini dibangun di
berbagai negara. [1]
Outbound menggunakan
pendekatan belajar melalui pengalaman (experiential learning), karena
pengalaman langsung terhadap sebuah kejadian membuat anak dengan mudah menyerap
pengetahuan yang ia alami sendiri. Dengan pendekatan bermain seperti ini, maka
dapat menggugah emosional anak, anak dapat merasakan senang, takut, sukses
(berhasil), atau gagal saat bermain, karena anak terlibat langsung secara aktif
dalam mengembangkan aspek moral, dan nilai agama, bahasa, sosial emosi, fisik,
kognitif, seni juga kecerdasan yang dimiliki anak.
Outboun training di
indonesia mulai banyak dinikmati oleh kalangan anak-anak, pelajar, mahasiswa,
orang dewasa, para pejabat negara dan lain sebagainya. Bahkan saat ini outboand
training telah menjadi salah satu metode pembelajaran dalam meningkatkan
keilmuan peserta didik. Murid akan diarahkan pada proes pembelajaran yang
menyenangan supaya ada keseimbangan antara permainnan dan proses
pemebelajaran.
Peneletian ini sangat
penting untuk dikaji, karena dalam skripsi ini banyak membahas pelaksanaan
pendidikan bahasa arab melalui kegiatan outbound. Secara umum kajian ini
dilatarbelakangi oleh penerapan outbound sebagai salah satu metode pembelajaran
Bahasa Arab di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga. Walau pada mulanya outbound
hanya dipandang sebagai sebuah permainan, namun penulis yakin bahwa outboand
lebih dari itu ia bahhkan mampu meningkat belajar siswa karena murid merasa
belajar dengan senang tanpa ada rasa membebani. Metode ini telah pernah
diterapkan di Pon-Pes Raudhatul Ulum dan terbukti efektif dalam menobrak
nilai-nilai santri yang sebelmnya memperoleh nilai yang buruk walau kami
pribadi tidak bisa menyangkal bahwa tidak semua murid bisa lebih membaik
nilainya ketika ditepkannya metode ini.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
proses pelaksanaan pendidikan bahasa arab melalui kegiatan outbound di MA
Raudhatul Ulum Sakatiga?
2.
Apakah
terjadi peningkatan Bahasa Arab peserta didik setelah mengikuti kegiatan
outbound di MA Raudhatul Ulum Sakatiga?
3.
Bagaimana
peran penting seorang guru dalam mengimplemantasikan Metode Outboand Training
di MA Raudhatul Ulum Sakatiga?
C. Tujuan Dan
Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diketahui
tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui
bagaimana Pendidikan Bahasa Arab melalui kegiatan Outboun di MA Raudhatul Ulum
Sakatiga
2.
Untuk mengetahui
seberapa besar peningkatan Bahasa Arab peserta didik setelah mengikuti kegiatan
outboud di MA Raudhatul Ulum Sakatiga
3.
Untuk mengetahui
bagaimana peran penting seorang guru dalam mengimplementasikan Metode Outbound
di MA Raudhatul Ulum Sakatiga
Penelitian
ini diharapkan dapat membawa manfaaf:
1.
Bagi Lembaga
Memperoleh
informasi secara konkrit tentang kondisi obyektif lembaga mengenai
pengimplementasi metode outboud dan peningkatan peserta didik dalam Bahasa
Arab.
2.
Bagi Pengelola
Untuk
menjadi masukan dan bahan rujukan dalam pelaksanaan pendidikan Bahasa Arab
pengembangan bahasa Arab siswa ke depan.
3.
Bagi Peneliti
Menambah
pengetahuan yang lebih matang dalam bidang pengajaran dan menambah wawasan
dalam bidang penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai latihan dan
pengembangan teknik – teknik yang baik khususnya dalam membuat karya tulis
ilmiah, juga sebagai kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.
D. Tinjauan
Pustaka
Guna melengkapi
proposal skripsi ini penulis menggunakan beberapa pijakan dari skripsi
sebelumnya yang berkaitan dengan program pengembangan pendidikan melalui Outb
ound Training yaitu skripsi karya Shinta Nurdewi Sekareni dengan teman “Pengembangan
Buku Panduan Outbound IPA SMP/MTs Kelas VIISemester I “FUN WHIT CHEMISTRY”
Materi Pokok Klasifikasi Zat Berdasarkan Standar Isi 2006”. Skripsi
tersebut membahas tentang bagaimana pengembangan dan karakteristik buku panduan
Outbound dan Study kelayakan buku outbound dalam penerapannya di
sekolah-sekolah atau madrasah-madrasah. [2]
Hal terpenting
yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa
program Outbound yang dilaksanakan di MA Raudhatul Ulum Sakatiga Kls V dan VI
lebih mengarah kepada bagaimana Outboand bisa menjadi salah satu metode dan
cara untuk meningkatkan bahasa siswa khusnya dalam Bahasa Arab. Oleh sebab itu
maka perlu adanya penelitian tentang tanggapan, pendapat ataupun alasan dari
kepala sekolah, para siswa, ataupun warga sekolah lain seperti guru Bahasa Arab
tentang penerapan metode Outboand sebagai sarana meningkatkan minat dan
kecakapan siswa dalam pembelajaran Bahasa Arab.
D. Kerangka Teori
1.
Pengertian Outbound
Menurut
Ika Budi Maryataun, M.Pd Outbound adalah cara
menggali diri sendiri, dalam suasana menyenangkan dan tempat penuh tantangan
yang dapat menggali dan mengembangkan potensi, meninggalkan masa lalu, berada
di masa sekarang dan siap menghadapi masa depan, menyelesaikan tantangan,
tugas-tugas yang tidak umum, menantang batas pengamatan seseorang, membuat
pemahaman terhadap diri sendiri tentang kemampuan yang dimiliki melebihi dari
yang dikira.[3]
2.
Tujuan
Outbound
Secara umum, pelatihan outbound bertujuan untuk :[4]
1.
Meningkatkan
kemampuan diri dalam ucapan, tindakan dan kerjasama
2.
Meningkatkan
kemampuan bekerjasama, rasa percaya diri, kepekaan terhadap tanggungjawab dan
kebutuhanorang lain. menanamkan rasa cinta, solidaritas terhadap kelompok,
meningkatkan kepekaan terhadapa kelestarian lingkungan hidup menumbuhkan dan
meyakinkan motivasi dan keyakinan diri anggota akan kemampuan diri untuk siap
berperan mencapai visi dan tujuan kelompok secara kreatif.
3.
Memberikan
suasana penyegaran dan memecahkan kekakuan birpraksi.
3.
Metode Outbound
Kegiatan
outbound sebagai kegiatan alam dilakukan dengan berbagai metode yang pada
intinya adalah meberikan pengalaman langsung pada suatu peristiwa pada anak.
Metode-metode yang digunakan dalam dalam outbound adalah Permainan kelompok;
Kerja kelompok; Petualangan individu; Ceramah; Diskusi (refleksi kegiatan).
Sementara
hasil penelitian penulis menemukan bahwa metode kegiatan outbound yang
diterapkan di MA Raudhatul Ulum Sakatiga antara lain : learning by
doing/praktek langsung dimana anak melakukan sendiri kegiatan outbound,
bercerita dengan bahasa Arab pada saat kegiatan awal dan evaluasi kegiatan,
bernyanyi ketika tengah melaksanakan kegiatan, tanya jawab sebagai sarana
evaluasi kegiatan, dan demonstrasi/ mencontohkan untuk memberi gambaran cara
melakukan kegiatan.
Jadi
kegiatan outbound mencakup kegiatan pengembangan untuk kerjasama melalui
permainan kelompok ataupun kerja kelompok juga mengembangkan kemampuan individu
dalam kegiatan petualangan individu. Setelah itu anak dilatih untuk berani
mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi Berbahasa Arab dan menghargai orang lain
dalam kegiatan ceramah Bahasa Arab. Berbagai metode yang diterapkan pada anak
usia dini tersebut dibuat menarik dan melibatkan anak secara aktif.
E. Analisis Data
Pembentukan siswa yang kreatif dapat
dilakukan melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang sistematis dan
berkelanjutan. melalui pelaksanaan outbound dalam berbagai pendidikan dana
pelatihan di sekolah-sekolah yang diharapkan dapat menunjang pembentukan siswa
yang cerdas dan berpengetahuan yang luas tanpa harus memberitakan siswa dalam mentransfer
ilmu pengetahuan. Metode outbound dirancang sebagai pendekatan pembelajaran
melalui sebuah simulasi kehidupan komplek menjadi sederhana dengan menggunakan
alam sebagai saran dan media belajar, siswa akan terlibat langsung dalam
permainan, merasakannya dan akan mengambil pelajaran serta mencarai cara untuk
perbaikan, disugukan dengan permaian atau games sehingga siswa akan merasa
penuh kegembiraan. Menurut saya efektifitas belajar sangat dipengaruhi oleh
media pembelajaran karena menurut penelitian 80% efektifitas belajar
dipengaruhi oleh bagaiman ia mengalaminya sendiri terhadap masalah tersebut,
sisanya hanya didapat dari bagaiamana seseorang itu mendengar dan melihat suatu
masalah tersebut.
F. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang
menjadi panduan penelitian, maka diajukan Hipotesis (jawaban sementara) dengan
pernyataan (statement) sebagai berikut :
1. Terdapat
Pengaruh outbound terhadap Siswa dan kinerja Guru Bahasa Arab di MA Raudhatul
Ulum Sakatiga dalam peningkatan Bahasa Arab
2. Terdapat
pengaruh outboand dalam peningkatan disiplin siswa
3. Terdapat
Pengaruh Pengawasan Fungsional dan Disiplin berbahasa arab di MA Raudhatul Ulum
Sakatiga
G. Metode Penelitian
1.
Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data adalah
subyek dari mana data dapat diperoleh[5].
Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data, Prof. Dr. Suharsimi Arikunto
mengklasifikasikannya menjadi 3 yaitu :
Person, ialah sumber data yang bisa
memberikan data berupa jawaban lisan
melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
Place, adalah sumber data yang menyajikan
tampilan berupa keadaan diam (ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna,
dan lain-lain) dan bergerak (aktivitas, kinerja, laju kendaraan, ritme nyayian,
gerak tari , sajian sinetron, kegiatan belajar-mengajar, dan lain sebagainya).
Keduanya merupakan obyek untuk penggunaan metode observasi.
Paper, yaitu sumber data yang menyajikan
tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain, yang cocok
untuk penggunaan metode dokumentasi [6]
Dalam penelitian ini penulis mengambil
sumber person yakni :
a)
Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah MA Raudhatul Ulum Sakatiga
b)
Guru Bahasa Arab MA Raudhatul Ulum Sakatiga
c)
Siswa-siswa Kelas V dan VI MA Raudhatul Ulum Sakatiga
yang berjumlah 90 orang.
2.
Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang cukup dan
sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti, maka penulis menggunakan
beberapa metode pengumpulan data dimana satu sama lain saling terkait dan
melengkapi yakni :
a.
Metode Observasi
Sebagai metode ilmiah observasi berarti
pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang akan
diselidiki[7].
Mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran,
peraba, dan pengecap. Alat yang dapat digunakan diantaranya dengan mengadakan
tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara.
Metode observasi ini menjadi metode yang
penting dalam penelitian ini, sebab melalui metode observasi ini penulis dapat
mengungkapkan gejala-gejala yang ditampilkan oleh sampel dalam penelitian
secara optimal.
b.
Metode Wawancara
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan dan
memperoleh tanggapan, pendapat, ataupun keterangan secara lisan dari responden.
Dalam pelaksanaan wawancara, penulis menggunakan jenis wawancara bebas
terpimpin, hal ini dimaksudkan agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
terperinci, namun penyampaian responden secara bebas tidak terikat.
Metode wawancara ini penulis gunakan
untuk mencari informasi mengenai latar
belakang sejarah maupun keadaan MA Raudahtul Ulum Sakatiga
c.
Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan : gambaran umum tentang keadaan
sekolah MA Raudhatul Ulum
Sakatiga yaitu berupa letak geografisnya, sejarah
singkat berdirinya, jumlah siswa, keadaan guru, tenaga administrasi, struktur
organisasi, peraturan sekolah, kurikulum pendidikan, materi PBA, dan sarana
fasilitasnya. Sehingga metode ini juga mendukung penulis guna memperoleh data
yang lebih valid.
d.
Metode Angket
Metode ini digunakan penulis untuk
mengumpulkan data yang berkait dengan pelaksanaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi dari pembelajaran program pendidikan Bahasa Arab dengan
responden kelas V dan VI untuk mengisi beberapa item pertanyaan yang diajukan penulis dalam
bentuk multiple choise questios.
3.
Metode Analisis Data
a.
Analisis Data Kuantitatif
Untuk data kuantitatif penulis akan
menggunakan analisis data statistik, yaitu teknik pengumpulan data penyusun,
penyajian dan penganalisaan berdasarkan hasil angket. Dalam hal ini akan
menggunakan rumus prosentase :
P = %
P = adalah angka prosentase,
F = adalah angka yang sedang dicari prosentasenya,
N = adalah Number of Case (banyaknya individu)[8].
Seandainya ada 60 siswa yang
menjawab point A, maka 60x100% dibagi banyaknya individu yang menjawab angket
misal,100 siswa. Maka hasil yang diperoleh sebanyak 60% siswa yang codong untuk
menjawab A dari pada pilihan lainnya.
b.
Analisis Data Kualitatif
Untuk data kualitatif penulis akan
menggunakan analisis diskriptif yaitu dengan cara berfikir deduktif dan
induktif. Deduktif maksudnya adalah metode berpikir yang berangkat dari
feomena-fenomena yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat
khusus. Induktif maksudnya adalah metode berfikir yang berawal dari
fenomena-fenomena yang bersifat khusus kemudian ditarik genaralisasi yang
bersifat umum[9].
Dalam hal ini analisa data tidak menggunakan
angka melainkan dalam bentuk laporan atau uraian diskriptif tentang program
pengembangan pendidikan agama Islam baik pelaksanannya maupun usaha-usaha yang
dilakukan guna penunjang program tersebut. Penggunaan analisa data kualitatif
dalam penelitian ini adalah untuk memberikan kesimpulan terhadap tanggapan yang
telah dituliskan responden.
H. Sistematika Pembahasan
Guna memepermudah penulis dan pembaca
diperlukan adanya sistematika pembahasan yang bertujuan mempermudah dalam
pembahasan skripsi ini. Adapun rencana sistematika pembahasan yang diangkat
adalah sebagai berikut:
BAB I: Pendahuluan. Dalam bab ini
menguraikan tenatang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaaat, tinjauan pustaka, kerangka teori, analisis data, hipotesisi, metode
penelitian dan sistematika pembahasan. Bab ini menjadi pembukaan kajian skripsi
sebagai kerangka pemahaman metodologi.
BAB II: Gamabaran Umum MA Raudhatul Ulum
Sakatiga yang terdiri dari letak geografis, sejarah berdiri dan berkembangnya,
tujuan pendidikan di MA Raudhatul Ulum Sakatiga, Visi dan misi, struktur
organisasi, keadaan guru, karyawan, siswa, keadaan sarana prasarana,
pendidikan, pengajaran dan kurikulum MA Raudhatul Ulum Sakatiga dan kegiatan
ekstrakulikuler.
BAB III: Hasil penelitian dan analisis
dibagi menjadi dua : Aplikasi pengajaran dengan menggunakan metode Outboad dan
faktor-faktor yang menunjang dan menghambat dalam menggunakan metode outboand.
BAB IV: Penutup terdiri dari kesimpulan,
sarana-prasarana dan kata penutup. Bagian akhir dari skripsi ini memuat daftar
pustaka dan lampiran-lampiran.
[1] google.co.id/webhp?source=search_app
[2] Nurdewi Sekarini Shinta “Pengembangan Buku Panduan Outbound IPA
SMP/MTs Kelas VII Semester I “FUN WHIT CHEMISTRY Materi Pokok Klasifikasi Zat
Berdasarkan Standar isi 2006” (Skripsi Sarjana Fakultas Saint dan Teknologi UIN
Yogyakarta).
[3] Ika budi Maryatun ‘ Pemanfaatan Kegiatan Outbound Untuk Melatih Kerjasama
(Sebagai Moral Behavior) Anak Taman Kanak-Kanak (Sripsi Sarjana Fakultas Ilmu
Pendidikan UNY)
[4] Paulus Sukresno 'Peranan Outbod dalam menunjang pembentukan
pemimpin efektif dilingkungan aparatur pemerintah’ hal 69
[5] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hlm. 107
[6] Ibid
[7] Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 2, (Yogyakarta : Andi
Offset, 2000), hlm. 136
[8] Op.Cit., Anas Sudijono, hlm. 40-41
[9] Rohmadi Muhammad, Aninditya ‘Belajar
Bahasa Indonesia : upaya terampil berbicara dan menulis karya ilmiah’ 2007 hal 84-85
0 Response to "MENYUSUN RANCANGAN PROPOSAL PENELITIAN"
Post a Comment