IDEALISME


IDEALISME
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Dr. Sembodo Ardi
 Disusun oleh
Soni Agus Setiawan          (11420098)
Hamzah Dal Alif Assayaf  (11420079)
Ika Ilyana Ulya                     (11420101)



JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

            Ilmu filsafat sebetulnya banyak aliran atau paham, diantaranya seperti aliran renaisance, rasionalisme, idealisme, empirisme, pragmatisme, existentialisme, dan masih banyak lagi. Antara aliran atau paham yang satu dan yang lainnya ada yang saling bertentangan dan ada pula yang memiliki konsep dasar sama. Akan tetapi meskipun bertentangan, bukanlah untuk saling dipertentangkan. Justru dengan banyaknya aliran atau paham yang sudah diperkenalkan oleh tokoh-tokoh filsafat, kita dapat memilih cara yang pas dengan persoalan yang sedang kita hadapi. Antara aliran atau paham yang satu dengan yang lainnya dapat saling mendukung. Seperti penyelesaian masalah yang sederhana misalnya, kita bisa menggunakan logika klasik, untuk menggali ilmu-ilmu yang ada di alam, kita dapat menggunakan cara empirisme, untuk membantu pemahaman bisa menggunakan paham rasionalisme, dan untuk persoalan yang kompleks kita dapat menggunakan teorinya idealisme (dialektika).
            Penulis sengaja batasi dalam pembahasan makalah ini, yakni terfokus pada aliran filsafat idealisme, agar pembahasan mengenai hal-hal di luar itu tidak terlalu mendetail.
            Tujuan dari penulisan makalah ini sendiri, selain memenuhi kewajiban membuat tugas, adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu dan keterkaitan penulis terhadap bab aliran filsafat idealisme, serta mencoba menuangkan informasi yang didapat ke dalam sebuah tulisan.
            Metode pembahasan atau penulisan yang penulis pakai, sedikit akan menggunakan contoh agar lebih terlihat nyata dan lebih mudah dipahami.
Sumber data dari makalah ini sendiri adalah pengetahuan yang penulis terima dari kuliah dan ditambah dari buku-buku atau artikel-artikel yang relevan dengan pembahasan ini.
            Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan di sana sini, mudah-mudahan hal tersebut dapat menjadi pendorong bagi kita untuk mencari sumber-sumber yang lebih banyak lagi. Semoga dengan hadirnya makalah ini, dapat memperluas pemahaman kita, terutama terhadap ilmu filsafat. 

B. Pembatasan Masalah 
            Agar lebih fokus dan lebih efesien dalam pembahasan ini maka kami membatasi permasalahan ini menjadi empat sub pokok pembahasan yang meliputi: Pengertian Idealisme,Perkembangan Idealisme, Tokoh-tokoh Idealisme yang berpengaruh, tipe-tipe Idealisme / pandangan beberapa filusuf mengenai idealisme.

C. Rumusan Masalah
            Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasikan beberapa pertanyaan yang akan dijadikan sebagai bahan dalam penyusunan dan penyelesaian makalah. Diantaranya yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan idealisme?
2. Bagaimanakah Perkembangan Idealisme?
3. Siapakah tokoh yang berpengaruh dalam Idealisme?
4. Bagaimana tipe/Pandangan filosof mengenai idealism ?

D. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Filsafat Umum, tapi juga bertujuan diantaranya untuk :

1. Untuk mengetahui pengertian idealisme
2. Untuk mengetahui Perkembangan Idealisme
3. Untuk mengetahui tokoh yang berpengaruh
4. Untuk mengetahui tipe/pandangan beberapa filosof 

E. Metodologi Penulisan
Dalam pembahasan filsafat ilmu ini saya menggunakan metode analisis deskriptif dari sumber-sumber yang saya peroleh.

F. Sistematika Penulisan
Makalah ini di buat 3 bab yang masing-msing bab di lengkapi sub-sub bab dengan sistemaitka sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalahan, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II : Pembahasan yang menguraikan tentang Pengertian
Idealisme, Bagian-bagian Idealisme, Tokoh-tokoh Filsafat Idealisme, Tipe / pandangan beberapa filusuf mengenai idealisme.

Bab III : Penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dan saran-
saran



BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Pokok Idealisme

            Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa. ide-ide dan pikiran atau yang sejenis dengan itu.
Atau dengan kata lain, idealisme adalah aliran filsafat yang menekankan “idea” (dunia roh) sebagai objek pengertian dan sumber pengetahuan. Idealisme berpandangan bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia tidaklah selalu harus berkaitan dengan hal-hal yang bersifat lahiriah, tetapi harus berdasarkan prinsip kerohanian (idea). Oleh sebab itu, idealisme sangat mementingkan perasaan dan fantasi manusia sebagai sumber pengetahuan.
Idealisme mempunyai argumen epistemologi tersendiri, Oleh karena itu tokoh-tokoh teisme yang mengajarkan bahwa materi bergantung pada spirit tidak disebut idealis karena mereka tidak menggunakan epistemologi yang digunakan oleh Idealisme. Mereka menggunakan argumen yang mengatakan bahwa objek-objek fisik yang akhirnya adalah ciptaan Tuhan, Argumen orang idealis mengatakan bahwa objek-objek fisik tidak dipahami terlepas dari spirit.
Idealisme dalam filsafat dikatakan bahwa realitas itu terdiri dari ide-ide pikiran, jiwa, dan bukan benda material atau tenaga. Jiwa adalah riil dan materi adalah produk sampingan. Alam tidak dapat berdiri sendiri. Kesatuan organik dari alam ditekankan, manusia harus hidup dalam keharmonisan dengan alam. Alam mempunyai arti dan maksud.
Tegasnya, idealisme adalah aliran ilmu filsafat yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami.

  1.  Perkembangan  Idealisme
Idealisme diartikan sebagai doktrin yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kebergantungannnya pada jiwa (mind) dan roh (Spirit) istilah ini diambil dari “idea” yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa keyakinan ini ada dalam Plato pada filsafat modern pandangan ini mula-mula kelihatan pada George Berkeley (1685-1753) yang menyatakan bahwa hakikat objek - objek fisk adalah idea-idea. Leibnis menggunakan istilah ini pada permulaan abad ke-18.

            Aristoteles memberikan sifat kerohanian dengan ajarannya yang menggambarkan alam ide sebagai sesuatu tenaga (entelechie) yang berada dalam benda-benda dan menjalankan pengaruhnya dari benda itu. Sebenarnya dapat dikatakan sepanjang masa tidak pernah faham idealisme hilang sa
ma sekali. Di masa abad pertengahan malahan satu-satunya pendapat yang disepakati oleh semua ahli pikir adalah dasar idealisme ini.

            Pada jaman Aufklarung ulama-ulama filsafat yang mengakui aliran serba dua seperti Descartes dan Spinoza yang mengenal dua pokok yang bersifat kerohanian dan kebendaan maupun keduanya mengakui bahwa unsur kerohanian lebih penting daripada kebendaan. Selain itu, segenap kaum agama sekaligus dapat digolongkan kepada penganut Idealisme yang paling setia sepanjang masa, walaupun mereka tidak memiliki dalil-dalil filsafat yang mendalam. Puncak jaman Idealiasme pada masa abad ke-18 dan 19 ketika periode Idealisme. Jerman sedang besar sekali pengaruhnya di Eropa.
Setelah Kant mengetengahkan tentang kemampuan akal manusia, maka para murid Kant tidak puas terhadap batas kemampuan akal, alasannya karena akal murni tidak akan dapat mengenal hal yang berada di luar pengalaman . untuk itu dicari suatu dasar, yaitu suatu sistem metafisika yang temukan lewat dasar tindakan: aku sebagai sumber sekongkret- kongkretnya. Titik tolak tersebut dipakai sebagai dasar untuk membuat suatu kesimpulan tentang keseluruhan yang ada.

  1.  Tokoh – tokoh yang berpengaruh dalam Filsafat idealisme
1.    J.G. Ficthe (1762-1814)
2.    F.W.J.Scheling(1775-1854)
3.    G.W.F. Hegel (1770-1831)
4.    Pascal (1623-1662)
5.    Immanuel Kant(1724-1804)

1)    Johann Gottlieb Fichte
Adalah filosof jerman. Ia belajar ideologi di Jena pada tahun 1980-1988. berkenalan dengan filsafat Kant di Leipzig 1790. menurut Fichte dasar realitas adalah kemauan, kemauan inilah thing in itself-nya manusia. Menurut pendapatnya, Penampakan adalah sesuatu yang ditanam oleh Roh absolute sebagai penampakan kemauannya. Roh absolute tersebut adalah sesuatu yang berada di belakang kita yaitu Tuhan pada Spinoza.
Filsafat menurutnya haruslah dideduksi dari satu prinsip. Ini sudah mencukupi untuk memenuhi tuntutan pemikiran, moral, bahkan seluruh kebutuhan manusia. Prinsip yang dimaksud ada di dalam etika : bukan teori,melainkan prakteklah yang menjadi pusat yang disekitarnya kehidupan diatur. Unsur Esensial dalam pengalaman adalah tindakan bukan fakta.
2)    Friedrich Wilhelm Joseph Schelling
            Dia adalah filosof idealisme Jerman yang telah meletakkan dasar-dasar pemikiran bagi perkembangan idealisme Hegel. Ia pernah menjadi kawan Fichte. Bersama Fichte dan Hegel, Schelling adalah Idealis jerman yang terbesar. Pemikirannya pun merupakan mata rantai antara Fichte dan Hegel .
            Seperti Fichte, Schelling mula-mula menggambarkan jalan yang di lalui intelek dalam proses mengetahui, semacam epistemologi. Fichte memandang alam semesta sebagai lapangan tugas manusia dan sebagai basis kebebasan moral, Schelling membahas reaslitas lebih Objektif and menyiapkan jalan bagi idealisme absolute Hegel.
3)    George Wilhelm Friedrich Hegel
            Dia adalah filosof terbesar pada abad ke – 19, dia lahir di Sttugart,Jerman. Masa remajanya dipergunakan untuk belajar di kalangan akademis, sesudah belajar dalam suatu seminar teologi, ia menjadi tutor pribadi selama beberapa tahun, kemudian mengajar berturut-turut pada universitas di Jena, Heidelberg, dan Berlin.
Pada masanya Idealisme Jerman mencapai puncak. Konsep filsafat Hegel seluruhnya historis dan relative. Karena juga dipengaruhi oleh pandangan-pandangan antropologis dan sosiologis modern, realivitasnya cukup menonjol. Ia mengatakan bahwa apa yang benar ialah perubahan. Kunci filsafat Hegel terletak pada pandangannya tentang sejarah. Sejarah menurut Hegel, mengikuti jiwa dialektik.
4)    Blaise Pascal
            Pascal lahir di Clermont-Ferrand Prancis 19 juni 1623.ayahnya bernama Etienne Pascal yang menjabat sebagai kepala pengadilan di Clermont ketika Pascal lahir. Pascal tertarik pada banyak disiplin ilmu pengetahuan, diantaranya Matematika, Fisika, Filsafat dan Teologi. Karyanya yang terkenal ialah Penseees sur IA Religion et sur quell que autres Sujet.          Menurut pascal dalam memperoleh pengetahuan ada dua cara, yaitu dengan akal dan dengan hati. Menurutnya manusia besar karena pikirannya dan kesadaran refleksinya. Beberapa kesimpulan / ajaran pascal antara lain :
(1)  Pengetahuan diperoleh melalui  dua jalan , yaitu akal dan hati
(2)  Hati memiliki logika tersendiri
(3)  Unsur terpenting dalam manusia adalah kontradiksi ;satu-satunya memahami manusia ialah jalan agama.
(4)  Tuhan juga tidak dapat dipahami melalui argumen metafisika, Tuhan hanya dapat dipahami melalui hati.
5)    Immanuel Kant (1724-1804)
Kant lahir di Konigsberg,Prusia, pada tahun 1724. Ia tidak pernah meninggalkan desa kelahirannya kecuali beberapa waktu singkat karena memberikan mata kuliah di desa tetangganya. Ia sebenarnya berasal dari keluarga miskin yang meninggalkan Skotlandia beberapa ratus tahun sebelum Kant lahir. Dua buku yang sangat menggemparkan dunia pemikiran ialah critique of pure Reason dan The Critique of Partical Reason .Menurut Kant , pengetahuan yang mutlak benarnya memang tidak akan ada bila seluruh pengetahuan datang melalui indera.
Pucak perkembangan idelisme tercapai  pada masa Hegel . Hegel Pengaruhya begitu besar sampai ke Luar Jerman. Ia menjadi professor pemikiran Kant, Ia tidak merasa puas tentang Ilmu pengetahuan yang dibatasi secara kritis. Menurut pendapatnya segala peristiwa di dunia ini hanya dapat dimengerti jika suatu syarat dipenuhi, yaitu jika peristiwa – peristiwa itu sudah secara otomatis mengandung penjelas-penjelasannya. Ide yang berpikir itu sebenarnya adalah gerak yang menimbulkan anti-tesis (gerak yang bertentangan), kemudian timbul sistesis dan seterusnya. Inilah yang disebut sebagai dialektika. Proses dialektika inilah yang menjelaskan segala peristiwa.
D.    Tipe / Pandangan Filosof Idealisme
a)    Schelling memberikan nama Idealisme Subyektif pada filsafat Fichte, dengan alasan bahwa dalam Fichte dunia merupakan tempat untuk memahami subyek.
b)    Idealisme Obyektif adalah nama yang diberikan oleh Schelliing pada pemikiran filsafatnya, menurutnya alam adalah intelegensi yang kelihatan. Hal tersebut menunjukan semua filsafat yang mengidentikan realitas dengan ide,akal atau ruh.
c)    Hegel menerima klasifikasi Schelling dan mengubahnya menjadi idealisme absolute sebagai sintesis dari pandangan idealisme subyektif dan obyektif
d)    Idealisme Transcendental adalah pandangan dan penyebutan dari Immanuel Kant sering disebut juga Idealisme Kritis, pandangan ini mempunyai alternatif isi dari pengalaman langsung tidak dianggap sebagai benda dalam dirinya sendiri, sedangkan ruang dan waktu merupakan bentuk-bentuk intuisi kita sendiri.
e)    Idealisme Epistimologis merupakan suatu keputusan bahwa kita membuat kontak hanya dengan ide-ide atau pada peristiwa entitas-entitas fisikis
f)     idealisme Personal adalah sistem filsafat Howison dan Bowne
g)    Idealisme Volluntarisme dikembangkan oleh Foule dalam suatu sistem yang melibatkan tenaga pemikiran.
h)   Idealisme Teistik pandangan dan sistem filsafat dari Ward
i)     Idealisme Monoistik adalah penyebutan dari sistem filsafat dari Paulesen
j)     Ideallisme Etis adalah pandanang filsafat yang dianut oleh Sorley dan Messer
k)    Idealism Jerman pemicunya adalah immanuel Kant dan dikembangkan oleh penerus-penerusnya
l)     Idealisme Transenden Fenomenologi adalah uraian Idealisme yang dibuat oleh Husserl
m)  Idealisme Aktual dikembangkan oleh Gentile.

           

BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Idealisme adalah aliran filsafat yang menekankan “idea” (dunia roh) sebagai objek pengertian dan sumber pengetahuan. Idealisme berpandangan bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia tidaklah selalu harus berkaitan dengan hal-hal yang bersifat lahiriah, tetapi harus berdasarkan prinsip kerohanian (idea). Oleh sebab itu, idealisme sangat mementingkan perasaan dan fantasi manusia sebagai sumber. Atau idealisme adalah aliran ilmu filsafat yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami. Tokoh Filsafat Idealisme diantaranya George Wilhelm Friedrich Hegel, Johan Gottlieb Fichte, dan Friederich Wilhelm Joseph von Schelling. Dialektika dipakai untuk menyelesaikan persoalan yang kompleks. Atau ketika persoalan yang sederhana berubah karakteristiknya dari yang biasa diperkirakan.
  1. Saran
Sebagai makhluk social kita tidak bisa hidup sendiri, kita selalu membutuhkan orang lain, sehingga kita senantiasa berinteraksi terhadap orang lain. Dari kita sering berinteraksi maka tidak jarang pola pikir kita pun berubah atau terpengaruh . Kita harus bisa menjaga keyakinan maupun kepercayaan kita. Berpegang teguh dan selalu seleksi terhadap hal-hal yang baru , karena tidak semua hal yang baru itu bersifat positif. Carilah hal  yang membangun dan sesuai dengan criteria yang tidak menyimpang dari norma-norma , baik agama, kesusilaan maupun yang norma-norma yang lainnya.


DAFTAR PUSTAKA
Tafsir,Ahmad. 2000. Filsafat Umum Akal Hati Sejak Thales Sampai Chapra. Bandung: Rosda.
Achmadi,Asmoro. 2010. Filsafat Umum. Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada.
Muzairi.2009.Filsafat Umum.Yogyakarta:Teras


Sonie Elbalarjani Muta'alim, Mahasiswa, Santri

0 Response to "IDEALISME"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel