IDEALISME
Tuesday, August 18, 2015
Add Comment
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Dr. Sembodo Ardi
Disusun
oleh
Soni
Agus Setiawan (11420098)
Hamzah
Dal Alif Assayaf (11420079)
Ika
Ilyana Ulya (11420101)
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu filsafat sebetulnya banyak aliran atau paham, diantaranya seperti aliran renaisance, rasionalisme, idealisme, empirisme, pragmatisme, existentialisme, dan masih banyak lagi. Antara aliran atau paham yang satu dan yang lainnya ada yang saling bertentangan dan ada pula yang memiliki konsep dasar sama. Akan tetapi meskipun bertentangan, bukanlah untuk saling dipertentangkan. Justru dengan banyaknya aliran atau paham yang sudah diperkenalkan oleh tokoh-tokoh filsafat, kita dapat memilih cara yang pas dengan persoalan yang sedang kita hadapi. Antara aliran atau paham yang satu dengan yang lainnya dapat saling mendukung. Seperti penyelesaian masalah yang sederhana misalnya, kita bisa menggunakan logika klasik, untuk menggali ilmu-ilmu yang ada di alam, kita dapat menggunakan cara empirisme, untuk membantu pemahaman bisa menggunakan paham rasionalisme, dan untuk persoalan yang kompleks kita dapat menggunakan teorinya idealisme (dialektika).
Penulis sengaja batasi dalam pembahasan makalah ini, yakni terfokus pada aliran filsafat idealisme, agar pembahasan mengenai hal-hal di luar itu tidak terlalu mendetail.
Tujuan dari penulisan makalah ini sendiri, selain memenuhi kewajiban membuat tugas, adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu dan keterkaitan penulis terhadap bab aliran filsafat idealisme, serta mencoba menuangkan informasi yang didapat ke dalam sebuah tulisan.
Metode
pembahasan atau penulisan yang penulis pakai, sedikit akan menggunakan contoh
agar lebih terlihat nyata dan lebih mudah dipahami.
Sumber data dari makalah ini sendiri adalah pengetahuan yang penulis terima dari kuliah dan ditambah dari buku-buku atau artikel-artikel yang relevan dengan pembahasan ini.
Sumber data dari makalah ini sendiri adalah pengetahuan yang penulis terima dari kuliah dan ditambah dari buku-buku atau artikel-artikel yang relevan dengan pembahasan ini.
Penulis
menyadari makalah ini masih banyak kekurangan di sana sini, mudah-mudahan hal
tersebut dapat menjadi pendorong bagi kita untuk mencari sumber-sumber yang
lebih banyak lagi. Semoga dengan hadirnya makalah ini, dapat memperluas
pemahaman kita, terutama terhadap ilmu filsafat.
B. Pembatasan Masalah
Agar
lebih fokus dan lebih efesien dalam pembahasan ini maka kami membatasi
permasalahan ini menjadi empat sub pokok pembahasan yang meliputi:
Pengertian Idealisme,Perkembangan Idealisme, Tokoh-tokoh Idealisme
yang berpengaruh, tipe-tipe Idealisme / pandangan beberapa filusuf mengenai
idealisme.
C. Rumusan Masalah
Dalam
penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasikan beberapa pertanyaan
yang akan dijadikan sebagai bahan dalam penyusunan dan penyelesaian makalah.
Diantaranya yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan idealisme?
2. Bagaimanakah Perkembangan Idealisme?
3. Siapakah tokoh yang berpengaruh dalam Idealisme?
4. Bagaimana tipe/Pandangan filosof mengenai idealism ?
4. Bagaimana tipe/Pandangan filosof mengenai idealism ?
D. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Filsafat
Umum, tapi juga bertujuan diantaranya untuk :
1. Untuk mengetahui pengertian idealisme
2. Untuk mengetahui Perkembangan Idealisme
3. Untuk mengetahui tokoh yang berpengaruh
4. Untuk mengetahui tipe/pandangan beberapa filosof
4. Untuk mengetahui tipe/pandangan beberapa filosof
E. Metodologi Penulisan
Dalam pembahasan filsafat ilmu ini saya
menggunakan metode analisis deskriptif dari sumber-sumber
yang saya peroleh.
F. Sistematika Penulisan
Makalah ini di buat 3 bab yang
masing-msing bab di lengkapi sub-sub bab dengan sistemaitka sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalahan, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II : Pembahasan yang menguraikan tentang Pengertian
Idealisme, Bagian-bagian Idealisme, Tokoh-tokoh Filsafat Idealisme, Tipe / pandangan beberapa filusuf mengenai idealisme.
Bab III : Penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dan saran-
saran
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian
Pokok Idealisme
Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa. ide-ide dan pikiran atau yang sejenis dengan itu.
Atau dengan
kata lain, idealisme adalah aliran filsafat yang menekankan “idea” (dunia roh)
sebagai objek pengertian dan sumber pengetahuan. Idealisme berpandangan bahwa
segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia tidaklah selalu harus berkaitan
dengan hal-hal yang bersifat lahiriah, tetapi harus berdasarkan prinsip
kerohanian (idea). Oleh sebab itu, idealisme sangat mementingkan perasaan dan
fantasi manusia sebagai sumber pengetahuan.
Idealisme
mempunyai argumen epistemologi tersendiri, Oleh karena itu tokoh-tokoh teisme
yang mengajarkan bahwa materi bergantung pada spirit tidak disebut idealis
karena mereka tidak menggunakan epistemologi yang digunakan oleh Idealisme. Mereka menggunakan argumen yang mengatakan bahwa objek-objek fisik yang
akhirnya adalah ciptaan Tuhan, Argumen orang idealis mengatakan
bahwa objek-objek fisik tidak dipahami terlepas dari spirit.
Idealisme
dalam filsafat dikatakan bahwa realitas itu terdiri dari ide-ide pikiran, jiwa,
dan bukan benda material atau tenaga. Jiwa adalah riil dan materi adalah produk
sampingan. Alam tidak dapat berdiri sendiri. Kesatuan organik dari alam
ditekankan, manusia harus hidup dalam keharmonisan dengan alam.
Alam mempunyai arti dan maksud.
Tegasnya,
idealisme adalah aliran ilmu filsafat yang menganggap pikiran atau cita-cita
sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami.
- Perkembangan Idealisme
Idealisme diartikan sebagai doktrin
yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam
kebergantungannnya pada jiwa (mind) dan
roh (Spirit) istilah ini diambil dari
“idea” yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa keyakinan ini ada dalam Plato pada
filsafat modern pandangan ini mula-mula kelihatan pada George Berkeley
(1685-1753) yang menyatakan bahwa hakikat objek - objek fisk adalah idea-idea.
Leibnis menggunakan istilah ini pada permulaan abad ke-18.
Aristoteles memberikan sifat kerohanian dengan ajarannya yang menggambarkan alam ide sebagai sesuatu tenaga (entelechie) yang berada dalam benda-benda dan menjalankan pengaruhnya dari benda itu. Sebenarnya dapat dikatakan sepanjang masa tidak pernah faham idealisme hilang sama sekali. Di masa abad pertengahan malahan satu-satunya pendapat yang disepakati oleh semua ahli pikir adalah dasar idealisme ini.
Pada jaman Aufklarung ulama-ulama filsafat yang mengakui aliran serba dua seperti Descartes dan Spinoza yang mengenal dua pokok yang bersifat kerohanian dan kebendaan maupun keduanya mengakui bahwa unsur kerohanian lebih penting daripada kebendaan. Selain itu, segenap kaum agama sekaligus dapat digolongkan kepada penganut Idealisme yang paling setia sepanjang masa, walaupun mereka tidak memiliki dalil-dalil filsafat yang mendalam. Puncak jaman Idealiasme pada masa abad ke-18 dan 19 ketika periode Idealisme. Jerman sedang besar sekali pengaruhnya di Eropa.
Setelah
Kant mengetengahkan tentang kemampuan akal manusia, maka para murid Kant tidak
puas terhadap batas kemampuan akal, alasannya karena akal murni tidak akan
dapat mengenal hal yang berada di luar pengalaman . untuk itu dicari suatu
dasar, yaitu suatu sistem metafisika yang temukan lewat dasar tindakan: aku
sebagai sumber sekongkret- kongkretnya. Titik
tolak tersebut dipakai sebagai dasar untuk membuat suatu kesimpulan tentang
keseluruhan yang ada.
- Tokoh – tokoh yang berpengaruh dalam Filsafat
idealisme
1. J.G.
Ficthe (1762-1814)
2. F.W.J.Scheling(1775-1854)
3. G.W.F.
Hegel (1770-1831)
4. Pascal
(1623-1662)
5. Immanuel
Kant(1724-1804)
1) Johann
Gottlieb Fichte
Adalah
filosof jerman. Ia belajar ideologi di Jena pada tahun 1980-1988. berkenalan
dengan filsafat Kant di Leipzig 1790. menurut Fichte dasar realitas adalah
kemauan, kemauan inilah thing in itself-nya manusia. Menurut
pendapatnya, Penampakan adalah sesuatu yang ditanam oleh Roh absolute sebagai
penampakan kemauannya. Roh absolute tersebut adalah sesuatu yang berada di
belakang kita yaitu Tuhan pada Spinoza.
Filsafat
menurutnya haruslah dideduksi dari satu prinsip. Ini sudah mencukupi untuk memenuhi tuntutan
pemikiran, moral, bahkan seluruh kebutuhan manusia. Prinsip yang dimaksud ada
di dalam etika : bukan teori,melainkan prakteklah yang menjadi pusat yang
disekitarnya kehidupan diatur. Unsur Esensial dalam pengalaman adalah tindakan
bukan fakta.
2) Friedrich
Wilhelm Joseph Schelling
Dia adalah filosof idealisme Jerman
yang telah meletakkan dasar-dasar pemikiran bagi perkembangan idealisme Hegel. Ia
pernah menjadi kawan Fichte. Bersama Fichte dan Hegel, Schelling adalah Idealis
jerman yang terbesar. Pemikirannya pun merupakan mata rantai antara Fichte dan
Hegel .
Seperti Fichte, Schelling mula-mula
menggambarkan jalan yang di lalui intelek dalam proses mengetahui, semacam epistemologi.
Fichte memandang alam semesta sebagai lapangan tugas manusia dan sebagai basis
kebebasan moral, Schelling membahas reaslitas lebih Objektif and menyiapkan
jalan bagi idealisme absolute Hegel.
3) George
Wilhelm Friedrich Hegel
Dia adalah filosof terbesar pada
abad ke – 19, dia lahir di Sttugart,Jerman. Masa remajanya
dipergunakan untuk belajar di kalangan akademis, sesudah belajar dalam suatu
seminar teologi, ia menjadi tutor pribadi selama beberapa tahun, kemudian
mengajar berturut-turut pada universitas di Jena, Heidelberg, dan Berlin.
Pada
masanya Idealisme Jerman mencapai puncak. Konsep filsafat Hegel seluruhnya
historis dan relative. Karena juga dipengaruhi oleh pandangan-pandangan
antropologis dan sosiologis modern, realivitasnya cukup menonjol. Ia mengatakan
bahwa apa yang benar ialah perubahan. Kunci filsafat Hegel terletak pada
pandangannya tentang sejarah. Sejarah menurut Hegel, mengikuti jiwa dialektik.
4)
Blaise Pascal
Pascal lahir di Clermont-Ferrand
Prancis 19 juni 1623.ayahnya bernama Etienne Pascal yang menjabat sebagai
kepala pengadilan di Clermont ketika Pascal lahir. Pascal tertarik pada banyak
disiplin ilmu pengetahuan, diantaranya Matematika, Fisika, Filsafat dan
Teologi. Karyanya yang terkenal ialah Penseees sur IA Religion et sur quell
que autres Sujet. Menurut
pascal dalam memperoleh pengetahuan ada dua cara, yaitu dengan akal dan dengan
hati. Menurutnya manusia besar karena pikirannya dan kesadaran refleksinya.
Beberapa kesimpulan / ajaran pascal antara lain :
(1) Pengetahuan
diperoleh melalui dua jalan , yaitu akal
dan hati
(2) Hati
memiliki logika tersendiri
(3) Unsur
terpenting dalam manusia adalah kontradiksi ;satu-satunya memahami manusia
ialah jalan agama.
(4) Tuhan
juga tidak dapat dipahami melalui argumen metafisika, Tuhan hanya dapat
dipahami melalui hati.
5) Immanuel
Kant (1724-1804)
Kant
lahir di Konigsberg,Prusia, pada tahun 1724. Ia tidak pernah meninggalkan desa
kelahirannya kecuali beberapa waktu singkat karena memberikan mata kuliah di
desa tetangganya. Ia sebenarnya berasal dari keluarga miskin yang meninggalkan
Skotlandia beberapa ratus tahun sebelum Kant lahir. Dua buku yang sangat
menggemparkan dunia pemikiran ialah critique of pure Reason dan The
Critique of Partical Reason .Menurut Kant , pengetahuan yang mutlak
benarnya memang tidak akan ada bila seluruh pengetahuan datang melalui indera.
Pucak
perkembangan idelisme tercapai pada masa
Hegel . Hegel Pengaruhya begitu besar sampai ke Luar Jerman. Ia menjadi
professor pemikiran Kant, Ia tidak merasa puas tentang Ilmu pengetahuan yang
dibatasi secara kritis. Menurut pendapatnya segala peristiwa di dunia ini hanya
dapat dimengerti jika suatu syarat dipenuhi, yaitu jika peristiwa – peristiwa
itu sudah secara otomatis mengandung penjelas-penjelasannya. Ide yang berpikir
itu sebenarnya adalah gerak yang menimbulkan anti-tesis (gerak yang
bertentangan), kemudian timbul sistesis dan seterusnya. Inilah yang disebut
sebagai dialektika. Proses dialektika inilah yang menjelaskan segala peristiwa.
D. Tipe / Pandangan Filosof Idealisme
a) Schelling memberikan
nama Idealisme Subyektif pada filsafat Fichte, dengan alasan bahwa dalam Fichte
dunia merupakan tempat untuk memahami subyek.
b)
Idealisme Obyektif adalah nama yang diberikan oleh Schelliing pada pemikiran filsafatnya,
menurutnya alam adalah intelegensi yang kelihatan. Hal tersebut menunjukan
semua filsafat yang mengidentikan realitas dengan ide,akal atau ruh.
c)
Hegel menerima klasifikasi Schelling dan mengubahnya
menjadi idealisme absolute sebagai sintesis dari pandangan idealisme subyektif
dan obyektif
d)
Idealisme Transcendental adalah pandangan dan penyebutan dari Immanuel Kant sering disebut juga Idealisme Kritis,
pandangan ini mempunyai alternatif isi dari
pengalaman langsung tidak dianggap sebagai benda dalam dirinya sendiri, sedangkan
ruang dan waktu merupakan bentuk-bentuk intuisi kita sendiri.
e)
Idealisme Epistimologis merupakan suatu keputusan bahwa kita membuat kontak hanya
dengan ide-ide atau pada peristiwa entitas-entitas fisikis
f)
idealisme Personal adalah sistem
filsafat Howison dan Bowne
g)
Idealisme Volluntarisme dikembangkan oleh Foule dalam suatu sistem yang
melibatkan tenaga pemikiran.
h)
Idealisme Teistik pandangan
dan sistem filsafat dari Ward
i)
Idealisme Monoistik adalah penyebutan dari sistem filsafat dari Paulesen
j)
Ideallisme Etis adalah pandanang filsafat yang dianut
oleh Sorley dan Messer
k)
Idealism Jerman pemicunya adalah immanuel Kant dan
dikembangkan oleh penerus-penerusnya
l)
Idealisme Transenden Fenomenologi
adalah uraian Idealisme yang dibuat oleh Husserl
m)
Idealisme Aktual dikembangkan
oleh Gentile.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Idealisme
adalah aliran filsafat yang menekankan “idea” (dunia roh) sebagai objek
pengertian dan sumber pengetahuan. Idealisme berpandangan bahwa segala sesuatu
yang dilakukan oleh manusia tidaklah selalu harus berkaitan dengan hal-hal yang
bersifat lahiriah, tetapi harus berdasarkan prinsip kerohanian (idea). Oleh
sebab itu, idealisme sangat mementingkan perasaan dan fantasi manusia sebagai
sumber. Atau idealisme adalah aliran ilmu filsafat yang menganggap pikiran atau
cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami.
Tokoh Filsafat Idealisme diantaranya George Wilhelm Friedrich Hegel, Johan
Gottlieb Fichte, dan Friederich Wilhelm Joseph von Schelling. Dialektika
dipakai untuk menyelesaikan persoalan yang kompleks. Atau ketika persoalan yang
sederhana berubah karakteristiknya dari yang biasa diperkirakan.
- Saran
Sebagai
makhluk social kita tidak bisa hidup sendiri, kita selalu membutuhkan orang
lain, sehingga kita senantiasa berinteraksi terhadap orang lain. Dari kita
sering berinteraksi maka tidak jarang pola pikir kita pun berubah atau
terpengaruh . Kita harus bisa menjaga keyakinan maupun kepercayaan kita.
Berpegang teguh dan selalu seleksi terhadap hal-hal yang baru , karena tidak
semua hal yang baru itu bersifat positif. Carilah hal yang membangun dan sesuai dengan criteria
yang tidak menyimpang dari norma-norma , baik agama, kesusilaan maupun yang
norma-norma yang lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tafsir,Ahmad.
2000. Filsafat Umum Akal Hati Sejak
Thales Sampai Chapra. Bandung: Rosda.
Achmadi,Asmoro.
2010. Filsafat Umum. Jakarta: Pt
Rajagrafindo Persada.
Muzairi.2009.Filsafat Umum.Yogyakarta:Teras
http://mochammadirfan99.blogspot.com/2011/01/makalah-filsafat-ilmu-tentang-idealisme.html?zx=56145ebf9dc95e85
Tanggal : 29 September 2011 Jam : 20 : 54
0 Response to "IDEALISME"
Post a Comment